Setiap tanggal 10 Muharam dan sehari sebelum atau sesudahnya, umat Islam disunahkan untuk melakukan ibadah mahdlah yakni puasa. Disaat yang sama, umat Islam juga digugah solidaritas sosialnya untuk melakukan ibadah ghairu mahdlah dengan cara menyantuni anak yatim. Tanggal 10 Muharam yang dikenal masyarakat kampung sebagai hari lebaran anak yatim merupakan momentum tahunan bagi mereka untuk bisa sedikit merasakan keceriaan ditengah kehampaan kasih sayang orang tua. Sebagai seorang anak yang dilahirkan dalam keadaan yatim, Rasul sangat mengetahui betapa perhatian dan kasih sayang orang tua sangat diharapkan oleh anak-anak yatim. Dalam hal ini Rasulullah menjamin bahwa: “Penyantun anak yatim pada hari akhir nanti akan selalu berdampingan denganku, laksana jari telunjuk dan jari tengah” (H.R. Muslim).
Bina Insan Nelayan
Sosial, Kemanusian dan Keagamaan
Kamis, 30 Juni 2011
Rabu, 13 Januari 2010
Studi Wisata, Peringatan Lebaran Anak Yatim
Manusia baik sebagai individu maupun sosial adalah variabel utama terjadinya perubahan. Kemampuan manusia melalui akal pikirannya dalam memahami fenomena sosial dan gejala alam menjadikannya sebagai aktor Tuhan yang mengemban amanah demi terciptanya kesejahteraan dan kedamaian di alam dunia (khalifah fi al-ardh). Namun demikian, akal manusia (by nature) hanyalah sebuah potensi yang tidak secara instan mampu menangkap pesan moral kehidupan dengan seluruh problematikanya. Sehubungan dengan itu, pendidikan bagi usaha perkembangan potensi akal manusia (by design) menjadi suatu hal yang mutlak dilakukan. Manusia tanpa pendidikan, bukan hanya akan mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya. Bahkan lebih dari itu, ia tidak ubahnya seperti binatang yang tidak mampu memberikan makna bagi kehidupannya. Dalam sudut pandang ini, pendidikan tidak lain merupakan upaya untuk memanusiakan manusia. Melalui pendidikan, manusia mampu memainkan peran terbaiknya sebagai aktor utama alam semesta. Dengan pendidikan, manusia memiliki kemampuan untuk tetap survive. Pada akhirnya, karena pendidikan jualah kehidupan manusia menjadi lebih beradab dan bermakna di tiap rentang waktu perjalanan sejarahnya.
Pekan Muharam, Santunan Anak Yatim dan Sunatan Massal
Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dan sekaligus peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dengan agenda acara Pekan Muharam, Santunan anak Yatim dan Sunatan Massal. Idealisme yang menjadi pijakan dasar kami dalam perayaan tersebut adalah adanya suatu keyakinan bahwa bagaimanapun keadaan negeri ini, kita semua memiliki kewajiban dan tanggung jawab moral untuk melindungi, membimbing dan mencerdaskan kehidupan anak yatim, anak fakir miskin dan anak terlantar yang notabene menjadi bagian integral anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa di masa mendatang.
Langganan:
Postingan (Atom)